Jumat, 22 Juni 2012

PETAPA DAN GAJAH

Pada suatu ketika adalah seorang raja di India yang
mempunyai seekor gajah yang mengamuk. Gajah itu berkeliaran
dari desa ke desa sambil menghancurkan segala sesuatu yang
ia jumpai dan tidak seorang pun berani mengganggunya, karena
gajah itu milik raja.

Pada suatu hari seorang yang menyebut diri petapa akan
berangkat dari suatu desa. Orang-orang di desa itu
mencegahnya karena gajah itu tampak di jalan dan menyerang
orang-orang yang lewat.

Orang itu bergembira karena sekarang ia mendapat kesempatan
untuk menunjukkan kebijaksanaannya yang lebih unggul, karena
ia baru saja kembali dari belajar pada seorang guru yang
mengajarnya untuk melihat Rama dalam segala sesuatu. "Oh,
kalian orang bodoh yang malang!" katanya, "Apakah kalian
sama sekali tidak mempunyai pemahaman mengenai hal-hal
rohani? Belum pernahkah kalian diberitahu bahwa kita harus
melihat Rama dalam setiap orang dan dalam segala sesuatu dan
bahwa semua yang berbuat demikian akan memperoleh
perlindungan dari Rama? Biarlah saya pergi. Saya tidak takut
akan gajah."

Orang-orang berpikir bahwa orang ini rohani begitu sama
seperti gajah itu - begitu gila. Mereka tahu, tidak ada
gunanya berbantah dengan seorang suci. Maka ia mereka
biarkan pergi. Ia belum sampai ke jalan ketika gajah itu
lari ke arahnya, mengangkatnya dengan belalainya dan
memukulkannya pada sebatang pohon. Orang itu mulai berteriak
kesakitan. Untunglah pada saat yang genting itu
pengawal-pengawal raja datang, menangkap gajah itu sebelum
ia membunuh petapa yang dipermalukan itu.

Orang itu sembuh sesudah waktu yang lama. Ia mulai bepergian
lagi. Ia langsung menjumpai gurunya dan berkata, "Pengajaran
yang engkau berikan kepadaku keliru. Engkau menyuruh saya
untuk melihat segala sesuatu diresapi oleh Rama. Persis
itulah yang saya lakukan dan engkau lihat apa yang terjadi?"

Guru itu berkata, "Engkau begitu bodoh! Mengapa engkau tidak
melihat Rama dalam diri orang-orang desa yang mengingatkanmu
akan gajah yang berbahaya itu?"

KEKURANGAN SANG ILMUAN

Dulu ada seorang ilmuwan, yang menemukan seni untuk
menciptakan kembaran dirinya begitu sempurna, hingga tidak
mungkin orang membedakan yang ciptaan dari pada yang asli.
Pada suatu hari ia mendengar, bahwa malaikat maut mencari
dia. Maka ia menciptakan selusin kembaran dari dirinya.
Malaikat bingung, tak bisa mengetahui, mana dari tigabelas
sosok di mukanya itu yang sang ilmuwan. Maka ia meninggalkan
mereka semua dan pulang ke surga.

Tetapi tidak lama, karena ia kenal kodrat manusia, Malaikat
kembali dengan akal pandai. Ia berkata, "Tuan memang seorang
genius, bisa berhasil menciptakan tiruan-tiruan dirimu
begitu sempurna. Namun aku menemukan suatu kesalahan dalam
karyamu, perkara kecil saja."

Ilmuwan segera muncul keluar dan berteriak: "Tidak mungkin.
Mana kesalahannya?"

"Tepat di sini," kata malaikat, dan ia mengambil sang
ilmuwan dari antara tiruannya dan dibawa pergi.

SUB ROUTINE


Sub Routine
Sub routine merupakan kumpulan baris program yang dipanggil dengan statement GO SUB.

Sub routine digunakan untuk memanggil baris program yang sering dipanggil. Hal ini lebih

baik daripada menuliskan baris program yang sama berkali-kali.
Bentuk umum GO SUB :
GO SUB no_baris
Pemangggilan sub routine juga dapat menggunakan statement ON GO SUB. Bedanya
dengan ON GO SUB pemanggilan sub routine terjadi tergantung urutan nomor baris.
Bentuk umumnya :
ON ekspresi_integer GOSUB daftar_no_baris
Contoh :
ON 3 GO SUB 15, 12, 20
Sub routine yang dipanggil adalah subroutine baris 20 sesuai urutan daftar nomor baris.
Sub routine diakhiri dengan statement RETURN dan kemudian kembali ke baris program
berikut dari baris program yang memanggilnya. Bagian awal sub routine harus dituliskan
nomor baris atau labenya.
Contohnya :
CLS
DIM I AS INTEGER
PRINT "Broto", "1IB03", "Jakarta"
GO SUB 15
PRINT "Seno ", "1IB03", "Depok"
GO SUB 15
Page 55
END
15 PRINT STRING$(35 ,"-")
RETURN
Output program :
Broto 1IB03 Jakarta
---------------------------------
Seno 1IB03  Depok
---------------------------------
Setelah pemanggilan GO SUB pertama pada baris ke-3 untuk mencetak garis, kemudian
program mengerjakan baris ke-4 di bawah baris pemanggilan sub routine pertama untuk
mencetak data. Kemudian sub routine dipanggil kembali untuk mencetak garis. Setelah
RETURN mengerjakan statement END.

Fungsi
Fungsi adalah bagian dari program yang memberikan nilai keluaran. Nilai keluaran ini dapat
disimpan pada sebuah variabel, dicetak atau dimanipulasi. Sebuah fungsi dapat dikatakan
sebagai ekspresi karena mengandung nilai. Jenis nilai keluaran berbeda-beda tergantung tipe
datanya.
Fungsi dibagi menjadi dua yaitu fungsi yang sudah disediakan BASIC dan fungsi yang
sengaja diciptakan user (user defined). Kita tidak perlu mendeklarasikan atau
mendefinisikan fungsi yang telah ada pada BASIC kita tinggal memanggil dan mendapatkan
nilai keluarannya. Fungsi yang telah disediakan jumlahnya cukup banyak (untuk melihat
fungsi pada QBASIC pilih menu Help>Index. Lihat daftar kata reserved word yang diakhiri
kata 'Function'), contoh beberapa fungsi misalnya lihat tabel berikut :
Fungsi Sintaks Kegunaan
ABS ABS(ekspresi_numerik) Mengembalikan nilai absolut ekspresi numerik
COS COS(sudut) Mencari nilai kosinus sudut (dalam radian)
ASC ASC(ekspresi _karakter) Mencari kode ASCII suatu karakter
SQR SQR(ekspersi_numerik) Mencari akar suatu bilangan
Page 56
CINT CINT(ekspresi_numerik) Mengkonversi bilangan ke bentuk integer(bulat)
CSNG CSNG(ekspresi_numerik) Mengkonversi bilangan ke bentuk floating point Single
UCASE$ UCASE$(ekspresi_string) Mengubah tiap huruf dalam kata dengan huruf besar
Dsb
Bentuk umum untuk membuat suatu fungsi :
FUNCTION nama_fungsi [(parameter)]
[blok_statement]
nama_fungsi = ekspresi
[blok_statement]
END FUNCTION
Dalam QBASIC penulisan fungsi dilakukan dengan jendela terpisah dari modul utama. Untuk
berpindah-pindah dari modul utama ke jendela fungsi tekan tombol F2, lalau pilih pilihan
modul yang ada.
Bentuk lain selain fungsi diatas ada fungsi yang dideklarasikan dan ditulis bersama modul
utama. Biasanya digunakan untuk fungsi aritmatik. Sebelum dipanggil fungsi ini harus
didefinisikan di bagian deklarasi.
Bentuk umumnya:
DEF FNnama_fungsi [(paramenter)] = ekspresi
Atau
DEF FNnama_fungsi [(parameter)]
[Blok statement]
FNnama_fungsi = ekspresi
[Blok statement]
END DEF
Pemanggilan fungsi memberikan nilai kembalian yang bisa disimpan pada variabel,
dimanipulasi atau ditampilkan.
Page 57
Contoh program :
DIM a AS SINGLE, kal AS STRING
DEF FNkuadrat (x) = x^2
DEF FNfaktorial (n)
DIM Hasil AS DOUBLE
Hasil=1
For I%=1 to n
Hasil = Hasil * I%
NEXT I%
FNfaktorial = Hasil
END DEF
CLS
INPUT "Masukan Angka Positif > "; a
PRINT a; "! = "; FNfaktorial(a)
PRINT a; "^2 = "; FNkuadrat (a)
PRINT
INPUT "Masukan Kalimat > "; kal
PRINT kal; " >> "; besar(kal)
END
FUNCTION besar$ (kata$)
Besar$ = UCASE$ (kata$)
END FUNCTION
Output program :
Masukan Angka Positif > 5
5 ! = 120
5 ^2= 25
Masukan Kalimat > Seno Ganteng Loochh
Seno Ganteng Loochh >> Seno GANTENG LOOCHH

BUKIT BULAN

“Bu coba lihat itu. Cahanya indah sekali bukan?”
“Iya nak kamu benar. Tapi hati-hati mloh nak.”
“Memangnya ada apa bu?”
“Cahaya itu sangat berbahaya nak. Itu adalah cahaya yang sangat misterius. Kamu tahu tidak? Cahayanya keluar dari dalam tanah. Semua orang tak ada yang tahu dari mana asal cahaya yang nampak seperti bulan itu. Baginda raja pun sudah memerintahkan beberapa orang sakti untuk mencari tahu sumber cahaya itu. Tetapi kamu tahu apa hasilnya?”
“Tidak bu. Apa yang terjadi?”
“Tak satupun dari mereka pulang dengan selamat. Ada yang lumpuh, buta, hilang tangannya bahkan mati nak. Pokoknya tempat itu sangat terlarang dan membahayakan. Jangan sekali-kali kamu main disitu kalau tidak ingin celaka.”
“Ibu aku takut.. seram sekali tempat itu. Aku tidak akan pernah mendatangin tempat berbahaya itu bu.” Ujar seorang anak sambil memegang erat tangan sang ibu.
Sekilas adalah percakapan seorang ibu dan anak sepulang mencari kayu di hutan. Mereka adalah rakyat negeri Penegak. Negeri penegak adalah sebuah negeri kecil yang tidak memiliki banyak penduduk. Negeri ini teramat masyur dan tentram. Rakyatnya selalu tolong-menolong dalam mengerjakan semua hal.
Tidak jauh dari negeri Penegak, ada sebuah hutan belantara yang sekarang bernama Bukit Bintang. Hutan belantara ini belum didiami oleh manusia. Bukit Bintang memiliki sebuah rahasia yang belum dapat dipecahkan sampai sekarang. Baginda raja sudah lama mengamati bahwa pada malam dan pagi hari bukit bintang selalu memancarkan sinar bulan dari dalam bumi. Hal ini membuat heran semua rakyat negeri Penegak. Umumnya cahaya bulan disinarkan dari lagit tetapi berbeda halnya dengan Bukit Bintang.
Melihat hal aneh ini baginda sudah berusaha untuk menyelidikinya, tetapi tidak membuahkan hasil apa-apa. Tidak tinggal dia, bagindapun menyuruh orang lain untuk mencari tahu sumber cahaya itu. Bukan hasil yang didapat tetapi malapetaka yang dapat oleh mereka. Sepulang melakukan penyelidikan, hanya sedikit orang yang dapat kembali dengan selamat tanpa hasil yang sia-sia. 
Ada yang pulang hanya membawa dendam, ada yang lumpuh dan ada pula yang bisu. Bahkan ada yang tidak kembali dengan selamat. Karena tidak ingin menelan lebih banyak korban lagi, baginda memutuskan untuk menghentikan penyelidikan itu. Sinar bulan yang muncul dari dalam tanah di Bukit Bintang tetap lah menjadi teka-teki selamanya.
Pagi itu cuaca di sekitar negeri Penegak sangat cerah. Burung-burung berkicauan, bunga-bunga bermekaran dan terdengar tawa anak kecil bermain gembiranya. Keceriaan ini tak sama halnya dengan seorang pengembara dari tanah Minangkabau. Seorang lelaki muda tersebut berjalan tak tentu arah hingga berhenti tepat di depan rumah baginda raja. 
Raut muka pemuda terlihat murung dan kelelahan. Melihat hat itu raja menghampirinya dan mengajaknya untuk masuk kedalam istana. 
“Wahai anak muda.. Siapakah engkau. Dari mana engkau berasal. Nampaknya kau datang dari jauh dan terlihat tetah.” Kata raja kepada orang asing tersebut setelah mereka berhadapan.
“Hamba adalah Datuk Mengkuto Sati tuan. Hamba berasal dari negeri Minangkabau tuan. Hamba menempuh perjalanan ini dengan berjalan kaki tuan.” Jawab pemuda itu.
“Jauh sekali nak kau berjalan. Kau terlihat sangat letih nak. Beristarahatlah di kediaman ku.”
“Terimakasih banyak tuan. Tuan jika engkau berkenan terimalah hamba yang malang ini tuan. Hamba tidak tahu harus kemana lagi hamba berjalan.”
“Baik lah nak. Aku akan mengangkatmu menjadi anak angkatku.” Jawab raja.
Pemuda itu merantau ke Jambi karena ingin merajuk. Ia telah menempuh perjalanan yang sangat lama. Mendaki gunung, membelah hutan belantara, melewati lembah dan mengarungi sungai. Berkat kesaktiannya taksedikitpun terdapat lecet pada tubuhnya. 
Raja menerima pemuda ini dengan rasa gembira. Pemuda ini memiliki tutur kata yang lemah lembut. Budi bahasanya baik. Sikapnya sangat sopan. Ia memiliki wajah yang tampan dan selalu bersinar. Pemuda ini juga selalu bijak dala mengambil keputusan. Raja sangat menyukainya. Tak heran Datuk Mengkuto diangkat sebagai anak oleh raja.
Sudah lama Datuk Mangkuto tinggal dalam lingkungan kerajaan. Raja berharap ia dapat membawa kebaikan untuk negeri Penegak. Suatuhari Datuk Mangkuto diperintahkan oleh raja untuk menyelidiki sinar bulan yang berasal dari dalam bumi yang berada di hutan belantara sebelah barat dari negeri mereka. Raja memamng sangat berharap Datuk Mngkuto dapat menjawab teka-teki mereka selama ini.
“Anakku, apa engkau melihat cahaya dari sebelah barat itu?” Tanya raja kepadanya.
“Ya Tuanku, sudah lama hamba mengetahuinya. Cahaya itu seperti cahaya bulan bukan?” Jawab Datuk Mangkuto. 
“Itulah yang menjadi pertanyaan kamu selama ini anakku. Sudah puluhan orang aku kirim untuk menyelidiki asal cahaya itu tetapi tak satupun yang dapat memberikan jawaban. Tak jarang mereka pulang tanpa nyawa. Aku sendiri sudah berusaha untuk mencari tahunya tetapi akupun tidak mendapatkan jawabannya. Anakku aku sangat berharap kamu dapat menjawab teka-teki kami selama ini.”

PENGONTROLAN EKONOMI

A.PENDAHULUANDalam kegiatan perekonomian masalah yang selalu dihadapi suatu Negarasekaligus sebagai titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalahmasalah
pertumbuhan ekonomi.
Masalah yang kedua adalah
ketidakstabilan kegiatan ekonomi
, masalah
pengangguran dan inflasi
.Masalah dalam perekonomian yang ke empat adalah
masalah neracapembayaran dan perdagangan.
Neraca pembayaran adalah
suaturingkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari Negara-nagara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negerike nagara lain.
Dari empat pokok permasalahan yang terjadi dalam kegiatan perekonomian tersebut diatas, maka suatu Negara perlu melakukankebijakan-kebijakan ekonomi. Bentuk kebijakan ekonomi yang dilakukansuatu Negara tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.Tujuan kebijakan untuk mengatasi masalah-masalah dalam teorimakroekonomi dapat dibedakan kepada empat aspek;
1.
Menstabilkan kegiatan ekonomi dapat diwujudkan dengan tigahal;tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi, tidak ada perubahan yang berartidalam tingkat harga-harga, keseimbangan dalam ekspor danimpor dan lalu lintas modal dari dan ke luar negeri.2.Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
3.
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh denganmenyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terusmenerus bertambah dan menaikkan tingkat kemakmuran rakyat.4.Menghindari masalah inflasi.Pemerintah dalam hal ini mempunyai peran yang sangat pentingyaitu dengan membetuk kebijakan dan menjalankannya agar tercapai tujuandi atas. Adapun kebijakan yang harus dilakukan pemerintah ada 3 bentuk;1.Kebijakan fisca
2.
Kebijakan moneter 
3.
Kebijakan segi penawaran.Pada pembahasan ini penulis memfokuskan salah satu bentuk kebijakanyang harus dilakukan pemerintah untuk menghadapi masalah perekonomian Negara, yaitu Kebijakan Moneter.PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER 
1.
Pengertian Kebijakan Moneter Adalah langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentraluntuk merubah penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi secara agregat.

FUNGSI PENGORGANISAIAN EKONOMI

Fungsi peng organisasian ekonomi sangatlah penting karena fungsi tersebut dapat memberi kerangka kerja untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah ditetapkan.Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas tersebut yang penting untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mencakup penugasan manajer untuk mensupervisi kinerja aktivitas-aktivitas tersebut, sebagaimana mereka harus memantapkan hubungan supervisor bawahan yang penting. Hubungan-hubungan ini diperlukan untuk mencapai koordinasi struktural baik secara vertikal dan lateral.
Teoritisi manaiemen juga membedakan antara organisasi formal dan informal. Organisasi formal adalah struktur hubungan otoritas yang direncanakan dan saluran komunikasi. yang diarahkan kepada pelaksanaan tujuan sebagaimana ditunjukkan oleh bagan organisasi resmi. Organisasi formal lembaga pendidikan, dangan demikian dibatasi secara baik dan tegas (welldefined and rigid) dan harus memiliki hirarkhi yang dinyatakan secara eksplisit. Sebaliknya suatu organisasi informal nampak kurang tegas (ill-defined), fleksibel dan spontan, dangan tujuan dan hubungan yang tidak spesifik.

Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:
a.Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk mengganti metode tradisional. 
b.Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers; sementara karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih. 
c.Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
d.Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.

Departementalisasi 
Pengelompokan aktivitas ke dalam bagian-bagian memungkinkan untuk mengelola organisasibesar secara efektif, termasuk lembaga pendidikan. Setidaknya terdapat lima tipe departementalisasi yang dapat diaplikasi ke dalam layanan pendidikan. Kelima tipe tersebut adalah:
(a) pembagian berdasarkan fungsi (functional departementalization),
(b) pembagian berdasarkan tempat (geographic departementalization),
(c) pembagian berdasarkan program (program departementalization),
(d) pembagian berdasarkan layanan (service departemen talization), dan
(e) pembagian menurut klien (clientele departementalizatlon).

TINDAKAN EKONOMI

1. Tindakan ekonomi
Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang baik dan yang paling menguntungkan disebut tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi dilakukan karena adanya keterbatasan sarana pemenuhan kebutuhan. Karena keterbatasan ini, manusia harus memilih kebutuhan mana yang pemenuhannya harus didahulukan serta kebutuhan mana yang sesuai dengan kemampuan. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh perseorang, masyarakat, dan pemerintah. Tindakan ekonomi yang dilakukan perseorang, yaitu dengan membeli barang kebutuhan sesuai dengan kemampuan dan daya belinya, dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang rasional. Namun jika membeli barang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, dan hanya bertujuan ingin dipuji atau disanjung saja, maka dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang tidak rasional atau emosional.tindakan ekonomi ini selain dilakukan oleh perseorang, juga dilakukan oleh pemerintah.
2. Motif ekonomi
Setiap tindakan ekonomi yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Tujuan itulah yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi. Dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat berupa motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena didorong oleh kesadarannya sendiri. Misalnya, orang makan karena lapar dan orang membutuhkan minum karena haus. Sedang motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena adanya pengaruh dari pihak luar. Misalnya, Fatir membeli sepeda karena teman-temannya banyak yang naik sepeda ke sekolah.
Ada beberapa motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi.
· Motif mencari keuntungan
· Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
· Motif untuk memperoleh pengharagaan
· Motif ingin berbuat sosial
· Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran

DEFINISI PERENCANAAN EKONOMI

Definisi Perencanaan Ekonomi

Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencangkup keputusan- keputusan atau pilihan – pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers & Hills , 1994) Berdasarkan definisi diatas berarti ada empat elemen dasar perencanaan yaitu :
a. Merencanakan berarti memilih
b. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya
c. Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan
d. Perencanan untuk masa depan (Lincolin Arsyad,1999)

Arthur lewis dalam bukunya berjudul Development Planning (1966). Membagi perencanaan dalam 6 (enam) pengertian yaitu :
1. Istilah perencanaan seringkali dihubungkan dengan letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop dan lainnya. Di negara sedang berkembang hal ini sering disebut dengan istilah perencanaan kota dan negara (town and country planning) atau perencanaan kota dan daerah (urban and regional planning).

2. Perencanaan mempunyai arti keputusan penggunaan dan pemerintah dimasa yang akan datang.

3. Ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan peralatan yang dialokasikan dengan jumlah tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemerintah.

4. Perencanaan berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah.

5. Penerapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumberdaya lainnya ke berbagai bidang perekonomian.

6. Untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran-sasaran yang ditetapkan.
7.
Perencanaan sebenarnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari waktu ke waktu dengan melibatkan kebijaksanaan (polycy) dari pembuat keputusan berdasarkan sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis.

Maka pelaksanaan perancangan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalah mengambil suatu kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Soekartawi, 1990).
1. Perencanaan berarti memilih berbagai alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
2. Perencanaan berarti pula alokasi sumberdaya yang tersedia baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.
3. Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat banyak.
4. Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai.
5. Perencanaan juga dapat diartikan atau dikaitkan dengan kepentingan masa depan.

Meskipun tidak ada kesepakatan diantara para ekonomi berkenaan dengan istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu didalam jangka waktu tertentu pula. (Lincolin arsyid, 1999)

Fungsi Perencanaan Ekonomi
Beberapa buku literatur perencanaan pembangunan (Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembahasan pentingnya aspek perencanaan yang dikaitkan dengan aspek pembangunan dapat diklarifikasikan menjadi dua topik utama, yaitu :
1. Perencanaan sebagai alat dari pembangunan.
2. Perencanaan sebagai tolok ukur dari berhasil atau tidaknya pembangunan tersebut.

Perencanaan dianggap sebagai alat pembangunan karena perencanaan memang merupakan alat strategis dalam menuntun jalannya pembangunan. Suatu perencanaan yang disusun secara acak-acakkan (tidak sistematis) dan tidak memperhatikan aspirasi target group (sasaran), maka pembangunan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan. Dengan demikian dalam konteks perencanaan, sebagai alat maka mempunyai keunggulan komprehensif sebagai berikut :
a. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.
b. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat penentuan sebagai alternatif dan berbagai kegiatan pembangunan.
c. Perancanaan dapat dipakai sebagai penentuan skala prioritas.
d. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat peramalan (forecasting) dari kegiatan dari masa ke masa yang akan datang. (Soekartawi, 1990)

Sementara menurut Lincolin Arsyad fungsi-fungsi perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada tujuan pembangunan.
b. Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
e. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan evaluasi.
Proses Perencanaan Ekonomi
Proses perencanaan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan (perencanaan), adapun proses perencanaan ekonomi tersebut dibagi kedalam empat tahap diantaranya adalah:
1. Tahap pertama, pada tahap ini diterapkan tujuan oleh pemimpin politik, serta prioritas tujuan untuk mengarahkan para perencana jika terjadi konflik tujuan.
2. Tahap kedua, adalah mengukur ketersediaan sumberdaya yang langka sebelum periode perencanaan tersebut.
3. Tahap ketiga, hampir dari semua upaya ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional.
4. Tahap keempat, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan nasional (welfare fungtion) tanpa terganggu adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional. Hasil dari proses ini adalah strategi pembangunan (Development strategy) atau rencana mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama beberapa tahun (biasanya lima tahun). (Lincoln Arsyad, 1999)

Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi menurut Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan, masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan dan yang terakhir adalah masa perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional kemasayarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini, Adam Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi.Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam terori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peran penting. Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan kesektor riil, dalam upaya untuk meningkatkan penerimaannya.

Menurut Adam Smith proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan tekhnologi, meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ‘fungsi tujuan’, pada akhirnya harus tunduk pada ‘fungsi kendala’, yaitu keterbatasan sumberdaya ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan mengalami keterlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada. Keterbatasan sumberdaya merupakan faktor yang dapat menghambat ekonomi tersebut, bahkan dalam perkembangan hal tersebut justru menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. (Mudrajad kuncoro, 1997)